Kamis, 29 Maret 2012

Rumah Sakit di Amerika Penyebab Berbagai Penyakit

Kita semua percaya bahwa rumah sakit adalah tempat untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakit yang kita derita dan umumnya rumah sakit itu bersih, bahkan tempat tempat paling steril di mana patogen berbahaya tidak dapat bertahan hidup. Mungkin fakta ini akan mengejutkan kita semua, bahwa rumah sakit (tempat yang seharusnya menyembuhkan penyakit kita) telah menyebarkan penyakit karena kondisi lingkungan yang kurang sehat. Di Amerika Serikat saja, setiap tahun tercatat 48.000 orang meninggal karena infeksi saat mereka berada di rumah sakit. Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam American Journal of Infection Control mengatakan bahwa hampir separuh dari semua kamar rumah sakit yang mereka uji, telah terkontaminasi oleh Acinetobacter baumanii mematikan yang resistan terhadap obat. Singkatnya, studi ini menunjukkan bahwa rumah sakit menginfeksi dan membunuh lebih dari 300% orang Amerika, ini berarti lebih banyak dari virus HIV.

5 Tips Sehat untuk Bayi dan Ibu Hamil

Beberapa tips sehat yang mudah-mudahan berguna bagi Anda khususnya Ibu-Ibu yang sedang hamil :

1. Makanan organik.
Makanlah makanan organik yang segar. Manfaat dari lemak yang terkandung dalam makanan organik seperti mentega, sangat berharga untuk kesehatan dan kesuburan.
2. Obat herbal alami ketika sakit.
Antibiotik telah menyelamatkan banyak nyawa selama puluhan tahun. Namun juga, bukan berarti aman untuk di konsumsi setiap hari, konsumsi antibiotik secara berlebihan dapat menyebabkan infeksi. Dr Joan Fallon menerbitkan sebuah studi dari 206 anak-anak autis, ia menghubungkan penggunaan antibiotik sebagai kemungkinan penyebab autisme tersebut.

3. Pilih produk yang tidak beracun.
Sebisa mungkin, kurangi penggunaan produk beracun, bahkan dimulai sebelum masa kehamilan. Produk-produk seperti botol bayi sampai kemasan shampo juga dapat menjadi racun. Misalnya. BPA (Bisphenol A), zat kimia yang terkandung dalam botol plastik yang digunakan oleh produsen telah terbukti menjadi penyebab penyakit kanker, hiperaktif, keguguran, obesitas dan masalah reproduksi.

Tiga Trik Masak Sehat

Memasak bukan sebatas mengolah makanan tapi Anda harus pula memikirkan kesehatan buat tubuh sehingga saat dikonsumsi pun tubuh akan terasa sehat.

Berikut ini ada beberapa kiat memasak sehat seperti dilansir yumsugar, Kamis (29/3/2012) :

Isi dapur dengan makanan sehat

Buatlah dapur sebagus mungkin untuk menghadirkan suasana menyenangkan ketika Anda memasak. Ketika dapur tidak lagi berisi keripik, kue, dan permen, maka anak-anak punya banyak ruang untuk bermain. Katakan selamat tinggal untuk camilan gula dan tepung, tapi gantilan dengan camilan sehat.

Rabu, 28 Maret 2012

Kanker dan Ekstrak Habbatussauda’

Kanker
Kanker adalah neo plasma atau pertumbuhan sel-sel baru yang bentuk, sifat, dan kinetiknya berbeda dari sel normal. Menurut Norimasa Shudo (manager Departmen Produk Kesehatan Nissan Chemical Industries) “Neoplasma adalah penyebab kematian tertinggi di Jepang.”
Salah satu contoh Neoplasma adalah tumor. Bila pertumbuhan sel-sel baru tidak terkontrol, merusak bentuk, dan fungsi organ tubuh. Akibatnya, tumor mengganas menyebabkan kanker. Di Indonesia, tumor ganas penyebab kematian nomor 7. Prevalensi kanker di tanah air mencapai 0,43%. Yang terbanyak adalah penderita kanker payudara yang mencapai 19,6%, kanker leher rahim 11,07%, dan kanker hati 8,12%.
Pada beberapa pasien, kanker biasanya diawali dengan munculnya tumor. Tumor berupa benjolan dari sel-sel jaringan tubuh yang mengalami metastasis. Seringkali kehadiran tumor diabaikan pasien karena tidak menimbulkan keluhan berarti.

Selasa, 27 Maret 2012

Suka Minuman Rasa dan Manis, siap-siap serangan Jantung.

Semua orang sudah tahu bahwa minuman bersoda dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan diabetes, dan sekarang sebuah studi baru menemukan betapa berbahayanya minuman bersoda terhadap jantung Anda, khususnya bagi pria.

Para peneliti dari Harvard School of Public Health menemukan bahwa mereka yang minum sekitar 6,5 botol soda bergula/minggu, 20% lebih rentan terhadap serangan jantung dibanding yang tidak mengkonsumsinya.

Data tersebut adalah hasil penelitian selama 22 tahun terhadap kebiasaan makan dan tingkat penyakit jantung di antara 42.883 orang pria yang terdaftar dalam Health Professionals Follow-Up Study. Setiap beberapa tahun dari Januari 1986 sampai Desember 2008, peserta berusia 40-75 tahun, menjawab kuesioner tentang diet dan kebiasaan mereka. Mereka juga memberikan sampel darah kepada para peneliti sehingga bisa terukur efek pembaur yang mungkin terjadi, seperti kadar kolesterol dan glukosa, serta faktor yang dapat menjelaskan bagaimana kelebihan gula memberikan kontribusi pada penyakit jantung, seperti penanda protein inflamasi.