Selasa, 03 April 2012

Diabetes Mellitus dan Ekstrak Habbatussauda

Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus (DM) yang di Indonesia juga dikenal dengan istilah penyakit kencing gula merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan penanganan tepat dan serius. Sebab, penyakit itu menyebabkan komplikasi penyakit lainnya, seperti jantung, stroke, disfungsi ereksi, gagal ginjal, dan kerusakan sistem saraf. Diabetes muncul akibat tubuh tidak mampu mengendalikan tingkat gula (glukosa dalam darah).
Penderita diabetes gagal memproduksi insulin dalam jumlah memadai. Insulin yang diproduksi kelenjar pankreas berfungsi mengontrol kadar gula darah. Akibatnya, terjadi kelebihan gula di dalam tubuh. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) itu menjadi racun bagi tubuh. Penyebab utama diabetes adalah pola makan tidak seimbang dan kurang aktivitas fisik. Selain itu, stres, kelainan genetika, usia tua, juga menjadi pemicu.
Diabetes salah satu dari sejumlah penyakit akibat gempuran radikal bebas. Radikal bebas molekul oksigen yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangansehingga sangat reaktif. Menurut Yukie Niwa MD PhD, ahli immunologi di Jepang, dalam bukunya Free Radicals Invite Death, sifat radikal bebas yang mudah bereaksi sebetulnya diperlukan tubuh untuk mengikat benda asing seperti bakteri , lalu menghancurkannya. Ketika jumlahnya melebihi kebutuhan tubuh, radikal bebas tak hanya menyerang bakteri dan benda asing lainnya, tetapi juga merusak sel-sel tubuh. Salah satunya adalah sel pankreas, sehingga menyebabkan produksi insulin terhambat. Akibatnya, kadar gula darah melambung.
Ekstrak Habbatussauda’
Efek ekstrak habbatussauda’ mirip kinerja thiazolidinedione-salah satu bahan aktif obat yang kerap dikonsumsi pasien diabetes. Senyawa itu memperbaiki sensitivitas insulin dengan mengaktifkan gen-gen tertentu yang berperan dalam sintesa lemak dan metabolism karbohidrat. Beberapa studi menunjukkan thiazolidinedione juga berefek baik pada jantung, menurunkan tekanan darah, meningkatkan kada high density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik.
Hasil penelitian A Al-Hader, peneliti dari Faculty of Medicine an Technology, Yordania, menunjukkan kadar gula darah puasa kelinci percobaan diabetes yang diberi asupan alloxan (penyebab diabetes) menurun 12% pada setelah 4 jam pascaperlakuan dan 21% setelah 6 jam.
Dalam penelitian itu tidak terjadi peningkatan kadar insulin. Artinya, mekanisme penurunan gula darah diduga bukan disebabkan oleh meningkatnya jumlah insulin. Turunnya kadar gula dara berkat kemampuan ekstrak habbatussauda’ menghambat aktivitas enzim glukosa-6-phospatase. Enzim itu berperan dalam metabolism produksi glukosa dalam darah. Jika kerja itu distop maka kadar glukosa darah pun turun.

Tidak ada komentar: