Minggu, 01 April 2012

Hipertensi dan Ekstrak Habbatussauda

Hipertensi
Garam adalah penyedap rasa yang bisa menggugah selera makan Anda. Namun, jika berlebihan bisa memicu hipertensi alias tekanan darah tinggi karena mengandung natrium. Natrium mudah mengendap di dinding pembuluh darah. Jika kadar garam yang mengendap semakin banyak, pembuluh darah akan menyempit sehingga kecepatan aliran darah kian meninggi.
Hipertensi juga dipicu kadar kolesterol dalam darah yang tinggi. Kolesterol menyebabkan pembuluh darah tersumbat oleh tumpukan lemak. Jadi, kolesterol menjadi faktor pemicu sekunder. Kolesterol bersumber dari makanan berlemak. Menurut Prof Dr dr Syakib Bakri, SpPD-KGH dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, pada kondisi normal, hipertensi yang umum menyerang pasien adalah hipertensi primer yang disebabkan faktor keturunan dan lingkungan seperti stres, kegemukan, mengkonsumsi alkohol, dan pola hidup tidak sehat. “Frekuensi terjadinya mencapai 90%-95%,” katanya.
Menurut Dr Satya Hanura, SpS, ahli penyakit saraf Rumah Sakit Jakarta, hipertensi berpengaruh langsung terhadap proses fisiologi peredaran darah dalam otak. Akibatnya, timbul gangguan aliran darah menuju otak sehingga menyebabkan stroke dan atrofi otak alias pengerutan atau penciutan otak. Pada beberapa kasus, atrofi menyebabkan koma.
Beragamnya pemicu hipertensi membuat pravalensi penyakit itu tergolong tinggi. Hasil Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada 2007, pravalensi hipertensi pada penduduk berumur di atas 18 tahun mencapai 31,7%. Pravalensi hipertensi tertinggi di Kalimantan Selatan (39,6%) dan terendah di Papua Barat (20,1%). Itu sebabnya tekanan darah tinggi menjadi penyebab kematian nomor 3 di Indonesia.
Ekstrak Habbatussauda’
Zaoiui A, peneliti di Departement de Biologie Faculte des Sciences, Universite Hasan II, Casablanca, Maroko, telah membuktikan ancaman hipertensi dapat diatasi dengan ekstrak habbatussauda’. Ia meneliti efek diuretik dan hipotensif ekstrak habbatussauda’ pada tikus. Setelah diberi ekstrak habbatussauda selama 15 hari, aktivitas diuresis tikus meningkat 16%. Ekskresi urin yang mengandung chlor (Cl), kalium (K), dan natrium (Na) juga meningkat. Artinya, efek buruk akibat konsumsi berlebih ketiga unsur penyebab hipertensi itu dapat ditekan. Tekanan darah tikus juga menurun 22%.
Keampuhan ekstrak habbatussauda’ dalam mengatasi hipertensi juga terbukti secara klinis. Dehkordi FR, peneliti Department of Internal Medicine and Cardiology and Medicinal Plant Research Center School of Medicine Shahrecord University of Medical Science, Iran, meneliti secara acak pada pasien hipertensi. Pasien dibagi kedalam 3 kelompok. Kelompok I sebagai placebo. Sedangkan kelompok II dan III diberi asupan ekstrak habbatussauda’ masing-masing berdosis 100 dan 200 mg selama 8 pekan. Hasilnya, tekanan sistolik dan diastolik kedua kelompok yang diberi ekstrak habbatussauda’ menurun secara signifikan dibandingkan placebo.
sumber : TRIO HERBAL, My Healthy Live

Tidak ada komentar: